Berita / Gosip mengenai environment alias lingkungan hidup kita beserta isinya baik itu binatang maupun tumbuhan dan habitatnya, serta lawatan wisata alam
Berita / gosip yang nyangkut ke review / resensi bahan tontonan , bahan bacaan, sama bahan dengeran.. halah... alias buku, musik, pilem baik yang pilem lepas (kejarrr..!) ato pilem seri.
Asal muasal kaki bunga lotus di mana kaum wanita tionghoa kuno diharuskan mengikat kakinya untuk menghentikan pertumbuhannya. Menurut Legenda, hingga saat ini masih belum diketahui.
Konon, di sekitar masa Dinasti Sui (581 - 618 Masehi), Kaisar yang memerintah saat itu benar-benar bejat dan dibenci oleh rakyatnya. Beliau gemar pelesir di Sungai YangTze, tapi bukannya ditenagai oleh pria, kapal tersebut didayung oleh 100 wanita cantik dan "bispak". Adalah seorang putri dari dari seorang pandai besi yang menjadi anggota gerakan bawah tanah membangkang pemerintahan saat itu. Ia bernama Wu Yueniang, dan bergabung dengan ke-100 wanita pendayung. Yueniang mengikat kakinya sehingga terlipat dan menyembunyikan pedang lipat di sana. Ia pun mengenakan sepatu mungil yang amat cantik dengan hiasan sulaman bunga lotus, dan membuat sang Kaisar jatuh hati. Ketika mereka akhirnya sedang berduaan, Yueniang mencabut pedangnya dan menusuk Kaisar. Sayang, hanya mengenai lengannya saja, lalu Yueniang bunuh diri dengan terjun ke sungai. Lalu, demi mengenang keberanian Wu Yueniang, kaum wanita mulai mengikat kakinya, dimulai sejak seorang anak menginjak usia 4 - 7 tahun..
Kebiasaan yang mulai merebak sekitar akhir Dinasti Tang (618-907 Masehi) mulanya hanya dijalani secara sukarela oleh kaum wanita kelas bawah itu, akhirnya diadopsi oleh kalangan atas hingga masa Dinasti Song (960-1297 Masehi), dan akhirnya menjadi "wajib" bagi kaum wanita (kecuali bangsa Manchu dan Hakka) mulai masa Dinasti Ming (1368 - 1644 M) dan Dinasti Qing (1644-1911 M).Dari manapun asal tradisi ini, efek yang ditimbulkan sangatlah nyata.
Pengikatan kaki membuat para istri dan para selir orang-orang kaya
tidak dapat melarikan diri dari tindak pemukulan. Ajaran Confucius pada
saat itu menitik beratkan kekuasaan laki-laki di atas perempuan sebagai
dasar dari urutan kehidupan sosial. Hal ini membuat perempuan menjadi perempuan yang tergantung dan tidak
berguna di luar rumah, menyulitkan bagi orang-orang miskin yang
membutuhkan bantuan untuk mengolah sawah atau perkebunan. Pengikatan
kaki kemudian menjadi syarat pernikahan. Laki-laki tidak akan menikahi
perempuan yang kakinya tidak diikat. Sehingga anak perempuan haruslah
diikat kakinya supaya dapat dinikahi terutama dengan laki-laki kalangan
menengah ke atas. Seorang ibu harus mengikat kaki anak perempuannya
sebab kalau tidak maka anak perempuannya hampir pasti tidak akan
menikah. Pengikatan kaki bahkan menjadi lambang kesucian, bahwa sekali
diikat (dikunci) maka tidak akan bisa dibuka seperti sabuk kesucian.Namun Pada tahun 1895, komunitas anti-pengikatan kaki mulai terbentuk di
Shanghai yang kemudian menjalar ke kota-kota lain dan bahkan di luar
negeri. Alasan utama menentang pengikatan kaki adalah penderitaan yang
dirasakan oleh perempuan seumur hidupnya. Mereka mulai membuat daftar
orang-orang yang tidak akan mengikat kaki anak-anak perempuan mereka
dan tidak akan menikahkan anak-anak laki-laki mereka menikahi perempuan
yang diikat kakinya sehingga para orang tua tidak perlu kuatir anaknya
tidak dapat menikah, hingga akhirnya pecah revolusi dan pengikatan kaki dilarang total oleh Dr. Sun Yat Sen.
Pengikatan kaki
dilakukan dengan cara membalut kaki dengan ketat menggunakan kain
sepanjang sepuluh kaki dengan lebar dua inchi, melipat empat jari kaki
ke bagian bawah kaki dan menarik ibu jari kaki medekati tumit. Hal ini
membuat kaki menjadi lebih pendek. Pembalut kaki semakin diketatkan
dari hari ke hari dan kaki dipaksa memakai sepatu yang semakin kecil.
Kaki harus dicuci dan dipotong kukunya karena kalau tidak akan membuat
kuku-kuku kaki di kaki yang diikat menusuk ke dalam dan menimbulkan
infeksi.
Jika balutan terlalu ketat maka dapat timbul kapalan
di kaki yang harus dipotong dengan pisau. Kemudian kaki juga harus
dipijat dan dikompres dingin dan panas untuk sedikit mengurangi rasa
sakit. Pengikatan kaki membuat siklus darah tidak lancar sehingga dapat
membuat daging kaki menjadi busuk dan kaki dapat mengeluarkan nanah.
Semakin kecil kaki seorang gadis maka akan semakin cantik ia dipandang.
Panjang kaki seorang gadis hanya berkisar 10-15 sentimeter saja. Tapi bukan hanya sedap dipandang, konon dengan diikatnya kaki, otot panggul, perut, paha, dan vagina akan semakin terlatih, inilah sebab utama para wanita kelas atas mati-matian mengadopsi kebiasaan menyiksa ini karena mereka mendapatkan bocoran kaum lelaki (suaminya - :P ) lebih senang pelesiran ke rumah bordil dan amat terpuaskan daripada ML sama mereka.. halah..